http://www.blogsvertise.com/?rid=b33848
PENGUNJUNG SAAT INI

Bus Penumpang Terbalik, Seorang Tewas dan Tujuh Luka Berat

Bus penumpang CV Sepadan BK 7601 TH terbalik di Km 17-18 Jalan Siantar-Perdagangan, tepatnya di kawasan Nagori Bangun Kecamatan Gunung Malela Simalungun, menyebabkan seorang tewas dan 7 luka berat, Minggu(4/4) pagi.(Selengkapnya...)

KATEGORI BERITA

Senin, 05 April 2010


Label:

Pussis: Separuh Warisan Sejarah Sumut Terlantar ; Seminar Nasional Menyelamatkan Warisan Sejarah Digelar, Hari Ini

2 komentar
harian analisaMedan, (Analisa)

Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan (Unimed) sangat menyayangkan sampai saat ini hampir separuh dari warisan sejarah di Sumatera Utara terlantar.

Warisan sejarah itu baik berupa situs maupun bangunan bersejarah semakin terlantar. Padahal daerah ini adalah satu propinsi terunik di Indonesia karena banyaknya warisan sejarah (historical heritage).

Oleh karena itu kita sangat mendukung pelaksanaan Seminar Nasional ‘Menyelematkan Warisan Sejarah dari Proses Kehancuran’ di Auditorium Unimed, Senin (5/4) hari ini.

Demikian disampaikan Ketua Pussis Unimed, Dr Phil Ichwan Azhari kepada wartawan, Minggu (4/4).

Seminar dilaksanakan HMJ Pendidikan Sejarah Unimed bekerjasama dengan IKAHIMSI dilaksanakan sehari dengan nara sumber Dr. EE.McKinnon (ISEAS Singapore), Dirk A. Buiskool, MA (Sejarahwan Belanda),Ery Soedewo, M.Hum (Balar Medan), Ir. Rika Susanto (BWS Medan) dan Stanov Purnawibowa (Balar Medan).

Selanjutnya tanggal 6 dan 7 April 2010, peserta akan melaksanakan citytours serta fieldtrip ke beberapa kawasan bersejarah di Sumatra Utara seperti Museum Sumut, Masjid Al Mahshoem, Istana Deli, Situs Kota Cina dan rumah pengasingan Bung Karno di Brastagi, ungkapnya.

Dijelaskannya, bangunan bersejarah (historical building) dan situs bersejarah (Historicl sites) sebagai penanda kejayaan masa silam. Situs sejarah menjelaskan jejak perdagangan (trade of traces) di Sumatra Utara menyisakan peninggalan seperti keramik, mata uang, tembikar, archa, tulang belulang, batu bata fragmen candi dan lain sebaginya yang berasal dari manca negara seperti China, Burma, Persia, India Selatan dan lain-lain.

"Situs sejarah tersebut adalah seperti Benteng Putri Hijau, Kota Cina, Kota Rentang, Pulau Kampai, Barus, Portibi, Bukit kerang, Tomok, Laut Tadur dan lain-lainyang secara umum situs bersejarah tersebut berasal dari abad ke-7-14 M," jelas Ichwan yang didampingi peneliti Pussis Errond Damanik.

Era Modren

Menurut Ichwan, adanya bangunan bersejarah (historical building) sebagai penanda perkembangan Sumatra Utara, yang bukan saja menunjukkan perdagangan era modern tetapi juga penataan kota (geemente) maupun kabupaten (afdeling) pada zaman perkebunan pengusaha mancanegara di Sumatra Utara ini.

"Bukti itu menunjukkan bahwa Medan dan kawasan lain di Sumatera Timur semakin berlari menjadi kawasan yang maju, penduduk yang heterogen, dan laju perkembangan yang semakin signifikan", ungkapnya.

Salah satu contoh daripada peninggalan perkebunan tersebut adalah seperti Kereta Api Deli (Deli Poorweg Matschaaaij) yang hingga kini masih eksis. Tetapi sayang, beberapa ruas rel sudah hilang dan tidak difungsikan lagi. "Kereta Api itu sendiri dibangun oleh JT Cremer pada tahun 1883 yang pada awalnya menghubungkan Medan Belawan", ungkapnya.

Selanjutnya, kata Ichwan, dirintis pembangunannya hingga Aceh dan Palembang yang disebut dengan Kereta Api Trans Sumatra. Sedangkan khusus di Sumatra Utara, jalur Kereta Api ini sudah terhubung mulai dari Lagkat hingga Rantau Prapat.

Demikian juga banyaknya bangunan bersejarah yang lain yang pada umumnya dibangun setelah dan pada era keemasan perkebunan tembakau, ucapnya.

Senada dengan hal itu, Erond Damanik mengemukakan seminar nasional ini akan disertai oleh pameran koran jaman dahulu, foto-foto klasik, artifak situs, maupun dokumen lain yang mencerminkan kekayaan sejarah masa silam Sumatra Utara serta dokumentasi kegiatan mahasiswa di warisan sejarah.

Erond menambahkan, peserta seminar nasional kali ini adalah mahasiswa jurusan sejarah dari seluruh Indonesia, seperti dari Universitas Syahkuala Banda Aceh, Airlangga Surabaya, Udayana Bali, UGM Yogyakarta, UI Jakarta, Sam Ratulangie Manado, Hasanuddin Makassar, USU Medan, Andalas Padang, dan lain-lain. (rmd)




Back



Read More..

Label:

Ditemukan Cara Singkat untuk Menilai Hasil Pengobatan Rematik

0 komentar
harian analisaMedan, (Analisa)

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) dr Blondina Marpaung SpPD-KR berhasil meraih gelar doktor (S3) dalam ilmu kedokteran universitas tersebut setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji baik


komisi luar penguji maupun tim pembimbing di ruang sidang IMT-GT USU Medan, Senin (29/3).

Disertasi disampaikan, "Penggunaan Petanda Biokimia Asam Hialuronat Serum dan CTX-II Urin terhadap Penilaian Hasil Pengobatan Osteoartritis Lutut" dengan penguji Prof Handoko Kalim (FK Brawijaya Malang), Drs Sutarman MSc PhD, Prof Harun Rasyid Lubis, Prof Dr Edu Tehupeiory (FK Hasanuddin Makassar), Prof Dr Hadyanto Lim, prof Ok Moehad Sjah, SpPD KR dan Prof Chairuddin P Lubis. Hadir pada kesempatan itu Dekan FK USU Prof Gontar Siregar dan Prof dr Syahril Pasaribu.

Dalam sidang itu Dr dr Blondia Marpaung yang merupakan putri almarhum Prof dr Boloni Marpaung SpPD KGEH dan Masnida br Ritonga berhasil menjawab semua pertanyaan para penguji dengan lancar dan tangkas.

Dijelaskannya, petanda biokimia asam dan hialuronat dapat dipakai untuk menilai hasil pengobatan OA dan terjadi penurunan yang signifikan terhadap rerata kadar asam hialuronat serum yang diperiksa pada akhir penelitian dibandingan dengan awal penelitian pada kelompok yang menggunakan terapi diacerein.

Petanda biokimia asam hialuronat serum dan CYX-II urin sudah dapat dipakai dalam mengevaluasi hasil pengobatan OA karena terbukti efektif, efisien dan pasien tidak terpapar radiasi. Perlu penelitian lanjutan yang menilai kadar petanda biokimia berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, katanya.

Lebih singkat

Sementara itu ketika ditanya wartawan, untuk menilai hasil suatu pengobatan penyakit rematik telah ditemukan cara yang lebih singkat dan pasti. Kalau selama ini, biasanya pasien makan obat itu terus, sekarang bisa diteliti dalam waktu tiga bulan penggunaan obat, maka akan diketahui cocok atau tidak terhadap pasien. Kalau tidak cocok diganti dengan pengobatan lain, karena jenis obat itu banyak macamnya.

Sementara Rektor USU Prof Chairuddin P Lubis seuasi ujian mengatakan, selaku pimpinan USU menyampaikan selamat atas keberhasilan yang diperoleh Dr Blondina Marpaung SpPD-KR kepada yang bersangkutan dan seluruh keluarga.

Dikatakannya, rata-rata di bidang kedokteran ada 5000 penelitian di bidang bymedical per hari, 1800 bidang medicyn per hari. Jadi dapat dibayangkan per harinya hanya sekian judul jurnal yang terbit, sedangkan seorang dokter dituntut terus belajar. Maka perlu dibagi waktu secara baik, agar kemampuan ilmu tidak turun. "Kita harus berguna bagi orang lain, agar tidak dianggap terbuang. Selain itu, perhatian terhadap anak-anak jangan dilupakan," ujarnya.

Hadir juga pada ujian tersebut suami Blondina Marpaung SpPD-KR, Ir Surung Panjaitan putra-putrinya, Enrico Surya, Grace Jesica Leoni dan Edward Alexander. Ibunya Masnida br Ritonga, adik-adiknya, dr Vera Marpaung SpKJ MKes/dr Leonardo Dairi SpPD KGEH, Ir Richard Marpaung/Hirim Sirait SH SPn, anggota DPRDSU Rooslynda Marpaung (isteri Ir GM Chandra Panggabean, dr Hans Marpaung MM SpB/Vera Emelia Soronga, tulangnya Brigjen Pol Drs Marthin Ritonga MSi dan lainnya. (rrs)


Back



Read More..

Berita Terkait :

LOWONGAN KERJA